Subscribe to RSS feeds

Senin, Januari 21, 2013

Profil Desa Plumbon


Desa Plumbon adalah sebuah salah satu dari 17  desa yang ada di Kecamatan Limpung Kabupaten Batang Propinsi Jawa Tengah. Desa ini memiliki suhu lingkungan yang cukup sejuk.  Waktu tempuh dari Kecamatan Limpung sekitar 5-7 menit perjalanan dengan kecepatan kendaraan rata-rata 40km/jam.

Karena Plumbon terletak di tengah-tengah, maka batas wilayahnya pun masih termasuk wilayah di Kecamatan Limpung.
Utara    : Desa Babadan
Selatan : Desa Tembok dan Desa Sukorejo
Barat    : Desa Limpung
Timur    : Desa Amongrogo dan Desa Ngaliyan

Hamparan sawah yang terbentang luas yang tersebar di seluruh desa menandakan bahwa mata pencaharian utama masyarakat Desa Plumbon adalah petani. Luas sawah yang ada hampir menutupi seluruh bagian Desa Plumbon. Selain pertanian, peternakan pun banyak dimiliki warga. Di antaranya ada peternakan ayam, itik, kambing, kerbau, dan kelinci. Di bidang pendidikan. Desa Plumbon terkenal dengan iklim pendidikan yang religious. Terdapat 3 Pondok Pesantren yang santrinya berasal dari berbagai wilayah : Ponpes Asy-sya’iriah, Al-Islah (pemekaran dari Ponpes Asy-sya’iriyah), dan Al-Hikmah. Dalam hal kesenian, yang diunggulkan dari desa ini adalah kesenian kuda lumping dan barongan. Selain itu terdapat Paud, TK, SD, dan SMK Farmasi.

Dalam bidang industri, Desa Plumbon dikenal sebagai sentra emping terutama Emping Klethuk yang rasa dan ukurannya beragam. Kebanyakan masyarakat desa ini hanya bekerja sebagai buruh pembuat emping. Modal diberi dan hasilnya seringkali dibeli oleh pemborong untuk didistribusikan ke luar kota maupun luar negeri dengan merk yang dikehendaki oleh pemborong. Walaupun begitu, ada satu hak paten yang diakui yaitu Emping Anugerah.

Desa Plumbon terbagi menjadi 3 dukuh. Di sini, pembagian dukuh sama halnya dengan pembagian wilayah RW. Dukuh tersebut antara lain Dukuh Plumbon (RW 1), Dukuh Kemuning (RW 2), Dukuh Medono (RW 3). Dukuh Plumbon terdiri dari 6 RT, Kemuning 3 RT, dan Medono 5 RT. Urutan dari yang paling luas wilayahnya adalah Plumbon, Medono, dan Kemuning.

Mayoritas agama yang dianut oleh masyrakat Desa Plumbon adalah agama Islam. Di setiap dukuh sudah tersedia masjid. Selain itu, di Medono terdapat penganut agama Kristen dan terdapat juga gereja sebagai tempat ibadah. Namun, walaupun ada perbedaan dalam keyakinan, masyarakat Desa Plumbon masih tetap bisa hidup rukun.


0 komentar:

Posting Komentar